Dikatakan sebagai marga pada suku
bangsa Batak Toba ialah marga-marga pada suku bangsa Batak yang berkampung
halaman (marbona pasogit) di daerah Toba. Sonak Malela yang mempunyai 3 (tiga)
orang putera dan menurunkan 4(empat) marga, yaitu: Simangunsong, Marpaung,
Napitupulu, dan Pardede, merupakan salah satu cotoh marga pada suku bangsa
Batak Toba.
Sejarah Orang
Batak adalah penutur bahasa Austronesia
namun tidak diketahui kapan nenek moyang orang Batak pertama kali bermukim di
Tapanuli dan Sumatera Timur. Bahasa dan bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa
orang yang berbahasa Austronesia dari Taiwan
telah berpindah ke wilayah Filipina dan Indonesia sekitar 2.500 tahun lalu,
yaitu di zaman batu muda (Neolitikum). Karena hingga sekarang belum ada artefak
Neolitikum(Zaman Batu Muda) yang ditemukan di wilayah Batak maka dapat diduga
bahwa nenek moyang Batak baru bermigrasi ke Sumatera Utara di zaman logam. Pada
abad ke-6, pedagang-pedagang Tamil asal India
mendirikan kota
dagang Barus, di pesisir barat Sumatera Utara. Mereka berdagang kapur Barus
yang diusahakan oleh petani-petani di pedalaman. Kapur Barus dari tanah Batak
bermutu tinggi sehingga menjadi salah satu komoditas ekspor di samping
kemenyan. Pada abad ke-10, Barus diserang oleh Sriwijaya. Hal ini menyebabkan
terusirnya pedagang-pedagang Tamil dari pesisir Sumatera. Pada masa-masa
berikutnya, perdagangan kapur Barus mulai banyak dikuasai oleh pedagang
Minangkabau yang mendirikan koloni di pesisir barat dan timur Sumatera Utara.
Koloni-koloni mereka terbentang dari Barus, Sorkam, hingga Natal
Terbentuknya masyarakat Batak yang
tersusun dari berbagai macam marga, sebagian disebabkan karena adanya migrasi
keluarga-keluarga dari wilayah lain di Sumatra. Penelitian penting tentang
tradisi Karo dilakukan oleh J.H Neumann, berdasarkan sastra lisan dan
transkripsi dua naskah setempat, yaitu Pustaka Kembaren dan Pustaka Ginting.
Menurut Pustaka Kembaren, daerah asal marga Kembaren dari Pagaruyung di
Minangkabau. Orang Tamil diperkirakan juga menjadi unsur pembentuk masyarakat
Karo. Hal ini terlihat dari banyaknya nama marga Karo yang diturunkan dari
Bahasa Tamil. Orang-orang Tamil yang menjadi pedagang di pantai barat, lari ke
pedalaman Sumatera akibat serangan pasukan Minangkabau yang datang pada abad
ke-14 untuk menguasai Barus.
KEBUDAYAAN
Sumatera Utara yang kaya dengan
budaya adat istiadat dan keindahan alamnya. Sumatera Utara kaya dengan berbagai
adat budaya atau etnis yang beragam antara lain : Etnis Melayu, Batak Toba,
Batak Karo, Batak Angkola, Batak Pakpak Dairi, Batak Simalungun, Nias, Etnis
Sibolga Pesisir, dan etnis pendatang.
Semua etnis memiliki nilai budaya
masing-masing, mulai dari adat istiadat, tari daerah, jenis makanan, budaya dan
pakaian adat juga memiliki bahasa daerah masing-masing. Keragaman budaya ini
sangat mendukung dalam pasar pariwisata di Sumatera Utara. Walaupun begitu
banyak etnis budaya di Sumatera Utara tidak membuat perbedaan antar etnis dalam
bermasyarakat karena tiap etnis dapat berbaur satu sama lain dengan memupuk
kebersamaan yang baik. kalau di lihat dari berbagai daerah bahwa hanya Sumatera
Utara yang memiliki penduduk dengan berbagai etnis yang berbeda dan ini
tentunya sangat memiliki nilai positif terhadap daerah sumatera utara.
Kekayaan budaya yang dimiliki
berbagai etnis yaitu :
Batak Toba dengan Tarian Tortor,
Wisata danau toba, wisata megalitik (kubur batu), legenda (cerita rakyat), adat
budaya yang bernilai tinggi dan kuliner. Batak Karo yang terkenal dengan daerah
Berastagi dengan alam yang sejuk dan indah, penghasil buah-buahan dan
sayur-sayuran yang sudah menembus pasar global dan juga memiliki adat budaya
yang masih tradisional. Etnis Melayu yang terkenal dengan berbagai peninggalan
sejarah seperti Istana Maimoon, tari derah dan peninggalan rumah melayu juga
masjid yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Batak Angkola yang terkenal
dengan kultur budaya yang beragam, mulai dari tari daerah adat istiadat dan
merupakan penghasil salak (salak sidempuan) yang juga sudah dapat menembus
pasar global.Batak Pakpak Dairi yang dikenal dengan peninggalan sejarah
megalitik berupa mejan dan patung ulubalang dan tentunya juga memiliki adat
istiadat dan tari daerah juga alat musik yang khusus.
Dari semua etnis tersebut maka
dapatlah dikatakan bahwa Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya dan etnis juga
sejarah yang patut untuk diperhitungkan dan dijaga kelestariannya demi
mengangkat martabat bangsa Indonesia
di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
“Banyak sekali orang yang berpendapat
bahwa adat istiadat dari orang Sumatera Utara kasar-kasar”. Menurut saya banyak
orang yang menganggap orang sumatera kasar-kasar dikarnakan dari tutur bahasa yang
agak sedikit keras. Sebenernya bahasa tersebut sudah menjadi tradisi dari orang
sumatera,karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan atau tradisi yg telah
diturunkan dari generasi ke generasi.dan tidak akan bisa dirubah,karena
kebiasaan itu sudah lahir dari jaman nenek moyang kita.
Seni dan budaya yang terdapat di Suku Batak :
– Musik
Musik yang biasa dimainkan,cenderung
tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan
dengan genderangnya. Musik Batak sudah ada sejak jaman Toba Kuno di jaman
dinasti Tuan Sorimangaraja (Pahompu-nya Si Raja Batak) Berawal dari musik
Raja-raja. Bukan musik untuk Raja, tetapi musik yang dimainkan oleh Raja.
Makanya mainnya boleh berdiri. Lain halnya dengan musik tradisi suku lain
seperti Afrika , India , Jawa, dll, yang merupakan
musik Rakyat, sehingga kebanyakan bermusiknya sambil duduk.
Musik Batak awalnya diciptakan untuk upacara ritual yang dipimpin pada Datu (dukun) pada masa itu untuk penghormatan leluhur, minta panen yang sukses kepada Mula Jadi Nabolon, dll. Kemudian Berkembang menjadi Musik ritual di Pesta Adat. Pemainnya dinamakan pargonsi (baca Pargosi atau Pargoci) Pargonsi mempunyai kedudukan yang sangat penting, ruma bagian atas. Karena yang memainkannya Raja. Jadi gak heran kalo Batak itu suku yang musikal karena dari jaman dulu Rajanya aja suka main musik ). Musik Batak untuk ritual ini adalah yang disebut Gondang Sabangunan yang terdiri dari 5 Ogung, 5 Gondang, Sarune Bolon lubang 5.
Namun para Rakyat juga ingin main musik, maka berkembanglah musik batak ini di kalangan rakyat dengan format Taganing, Garantung, Hasapi, Seruling dan Sarune Etek. Dengan alat-alat musik inilah tercipta banyak sekali lagu rakyat yang bernuansa pentatonis (Do Re Mi Fa Sol, kadang2 ada juga La) dan susunan nada (licks)-nya sangat khas tidak didapati di musik suku lain.
Musik Batak awalnya diciptakan untuk upacara ritual yang dipimpin pada Datu (dukun) pada masa itu untuk penghormatan leluhur, minta panen yang sukses kepada Mula Jadi Nabolon, dll. Kemudian Berkembang menjadi Musik ritual di Pesta Adat. Pemainnya dinamakan pargonsi (baca Pargosi atau Pargoci) Pargonsi mempunyai kedudukan yang sangat penting, ruma bagian atas. Karena yang memainkannya Raja. Jadi gak heran kalo Batak itu suku yang musikal karena dari jaman dulu Rajanya aja suka main musik ). Musik Batak untuk ritual ini adalah yang disebut Gondang Sabangunan yang terdiri dari 5 Ogung, 5 Gondang, Sarune Bolon lubang 5.
Namun para Rakyat juga ingin main musik, maka berkembanglah musik batak ini di kalangan rakyat dengan format Taganing, Garantung, Hasapi, Seruling dan Sarune Etek. Dengan alat-alat musik inilah tercipta banyak sekali lagu rakyat yang bernuansa pentatonis (Do Re Mi Fa Sol, kadang2 ada juga La) dan susunan nada (licks)-nya sangat khas tidak didapati di musik suku lain.
– Tarian
Seni tari tradisional meliputi
berbagai jenis. Ada
yang bersifat magis, berupa tarian sakral, dan ada yang bersifat hiburan saja
yang berupa tari profan. Di samping tari adat yang merupakan bagian dari
upacara adat, tari sakral biasanya ditarikan oleh dayu-datu. Termasuk jenis
tari ini adalah tari guru dan tari tungkat. Datu menarikannya sambil
mengayunkan tongkat sakti yang disebut Tunggal Panaluan.
– Kerajinan
tenunan merupakan seni kerajinan yang
menarik dari suku Batak. Contoh tenunan ini adalah kain ulos dan kain songket.
Ulos merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam upacara-upacara perkawinan,
kematian, mendirikan rumah, kesenian,dsb. Bahan kain ulos terbuat dari benang
kapas atau rami. Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang
mempunyai makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang dari variasi
kehidupan.
0 comments:
Post a Comment