MAKALAH
BAHASA
INDONESIA
DONNY G FRANCE
12112259
3KA36
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penalaran merupakan hal yang kita
sering gunakan sehari hari di dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan
orang terdekat baik keluarga maupun kerabat di tempat kuliah atau di kantor.
Namun penulis akan menjelaskan pembahasan kali ini tentang penalaran yang
penggunaanya kita gunakan di dalam bahasa kita sehari hari yaitu Bahasa
Indonesia.
1.2. Tujuan Penulisan Masalah
Penulisan ini akan dibuat dengan tujuan
peningkatan mutu dalam penggunaan Bahasa Indonesia dalam menguasa kemampuan
berfikir, bersifat rasional dan dinamis berpandangan untuk menganalisa
konsep penalaran yang bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang
akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan penalaran deduktif ?
2. Ada berapa macam jenis penalaran deduktif ?
3. Apakah yang dimaksud dengan penalaran induktif ?
4. Ada berapa macam jenis penalaran induktif ?
1.4 Metode Pengumpulan Data
Penyusunan makalah ini kami mendapatkan data
melalui metode pencarian di salah satu search engine di internet.
BAB II
POKOK PEMBAHASAN
Pendefinisian Penalaran :
Penalaran adalah proses berpikir
yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap
benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis(antesedens) dan
hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
- Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah suatu
tahap pemikiran dan pembelajaran manusia untuk menghubungkan antara data dengan
fakta yang ada sehingga pada akhirnya terdapat kesimpulan yg dapat diambil.
Penalaran deduktif bertolak dari sebuah
konklusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih
umum. Simpulan yang diperoleh tidak mungkin lebih umum dari pada proposi tempat
menarik simpulan itu. Proposi tempat merarik simpulan itu disebut premis. Atau
dapat juga di artikan penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal
pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau
diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang
bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi
operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami
suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala
tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian
konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci
untuk memahami suatu gejala.
Macam – macam penalaran deduktif :
· SILOGISME
Merupakan suatu cara penalaran yang formal.Penalaran dalam
bentuk ini jarang ditemukan/dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita lebih
sering mengikuti polanya saja, meskipun kadang-kadang secara tidak sadar.
Misalnya ucapan “Ia dihukum karena melanggar peraturan “X”
Silogisme Katagorik
Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya
merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis
yang kemudian dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi
predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang
menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle
term).
Silogisme Hipotetik
Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa
proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Silogisme Disyungtif
Silogisme Disyungtif adalah silogisme yang premis mayornya
keputusan disyungtif sedangkan premis minornya kategorik yang mengakui atau
mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor.Seperti pada
silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog
bukan yang semestinya.
- Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah penalaran
yang bertolak dari pernyataan – pernyataan yang khusus dan menghasilkan
kesimpulan yang umum. Dengan kata lain kesimpulan, yang diperoleh tidak lebih
khusus daripada pernyataaan (premis).
Macam – macam penalran induktif
Metode berpikir induktif adalah metode
yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis
yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir
induktif. Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
proses penalaran yang digunakan dalam berfikir untuk menarik
kesimpulan dari sesuatu yang bersifat khusus ke umum atau berupa prinsip atau
sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
Penalaran Induktif dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Generalisasi adalah bentuk dari metode berfikir induktif atau
suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual ( khusus
) menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena
individual yang diselidiki.
a) Generalisasi tanpa loncatan induktif adalah seluruh fakta
yang ada di dalam fenomena yang
dijadikan sebuah kesimpulan berdasarkan penyelidikan yang terjadi. Contoh :
setiap 1 bulan pada tahun masehi tidak ada yang jumlah harinya lebih dari 31
hari.
b) Generalisasi dengan loncatan induktif adalah generalisasi
yang kesimpulannya diambil dari sebagian fakta dari suatu fenomena yang berlaku
pada fenomena sejenis yang belum diselidiki. Contoh : kita menyelidiki sebagian
masyarakat Indonesia yang ramah, lalu kita membuat sebuah kesimpulan bahwa
semua rakyat Indonesia adalah masyarakat yang ramah.
2. Analogi adalah suatu bentuk metode penalaran induktif untuk
menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran
suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat penting yang bersamaan.
Tujuan dari analogi adalah :
- Meramalkan persamaan
- Mengadakan klasifikasi
– Menyingkap kekeliruan
Kesimpulan
Setelah kita telah mempelajari teknik penalaran ini , kami dapat
memahami konsep dari penalaran yaitu yang bertolak dari pengetahuan yang
sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang
memang salah, dan mengetahui jenis- jenis penalaran.
0 comments:
Post a Comment