PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Perubahan adalah
hal yang pasti akan dilakukan oleh setiap organisasi di dunia ini untuk menjaga
eksistensinya, akibat perubahan zaman. Perubahan atau berubah secara
etimologis dapat bermakna sebagai usaha atau perbuatan untuk membuat sesuatu
berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah perubahan organisasi, dikenal juga
istilah serupa yaitu change interventation adalah sebuah rancangan aksi atau
tindakan untuk membuat inovasi dan merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change
again yaitu individu atau kelompok yang bertindak sebagai katalis atau suatu
seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan manajemen dan menentukan
prosedur kerjadalam organisasi, agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan
Menurut Kurt
Lewin, perubahan organisasi merupakan suatu yang sistematis yakni perubahan
dari suatu topik yang haya menarik untuk beberapa akademisi dan praktisi
menjadi suatu topik yang menarik untuk para eksekutif perusahaan untuk
kelangsungan hidup oranisasi.
Hampir semua ahli
berpendapat bahwa pengembangan organisasi bertujuan melakukan suatu perubahan.
Dengan demikian, penyempurnaan dalam organisasi sebagai suatu sarana perubahan
yang harus terjadi maka kemudian secara luas pengembangan organisasi dapat
diartikan pula sebagai perubahan organisasi. Ditambahkan pula, perubahan
organisasi merupakan suatu pendekatan dan teknik perubahan organisasi yang di
dalamnya terkandung suatu proses dan teknologi untuk penyusunan rancangan, arah
dan pelaksanaan perubahan organisasi secara berencana.
Perubahan
organisasi adalah upaya masyarakat dalam organisasi tersebut, bekerja sama
dalam mencapai suatu tujuan yang sama, dengan melakukan perubahan-perubahan
organisasi dalam berbagai aspek. Atau melakukan berbagai penyesuaian dengan
perkembanagn zaman yang terus berkembang. Agar tujuanya dapat tercapai,
dan dapat bertahan dalam perubahan besar dunia.
Perkembangan
Organisasi
Ada beberapa
pengertian tentang Perkembangan Organisasi yang dituturkan oleh para pakar,
diantaranya adalah:
Ø Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan juga
struktur organisasi sehingga organisasi itu dapat beradaptasi dengan dengan
lingkungannya
Ø Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh
(nilai dan struktur) suatu organisasi
Ø Perkembangan organisasi merupakan suatu proses yang meliputi
serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara
terus-menerus oleh suatu organisasi
Ø perkembangan organisasi merupakan suatu pendekatan situasional
atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
Ø perkemangan organisasi lebih menekankan pada system sebagai
sasaran perubahan.
Ø perkembangan organisasi meliputi perubahan yang sengaja
direncanakan.
Cara menyampaikan pendapat :
1. Tanggapan harus langsung menuju ke pokok persoalannya secara
langsung
2. Tidak bersifat personal
3. Pernyataan/tanggapan yang diberikan harus disertai dengan
bukti-bukti atau alasan yang mendukung
4. Disertai dengan adanya pemberian solusi yang tepat untuk
memecahkan permasalahan yang didiskusikan
5. Disampaikan dengan cara yang bijaksana, dan menggunakan
bahasa yang santun
KERJA SAMA TIM DALAM ORGANISASI
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih
yang berinteraksi dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu.
Definisi ini memiliki tiga komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih.
Kedua, orang – orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang
– orang dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama.
Perbedaan antara
kelompok dan tim
KELOMPOK
|
TIM
|
♠
Memiliki pemimpin yang ditunjuk
♠
Akuntabilitas individual
♠
Tujuan kelompok dan organisasi sama
♠
Hasil kerja individual
♠
Mengadakan pertemuan – pertemuan efisien
♠
Efektifitas secara tidak langsung diukur oleh pengaruh bisnis
♠
mendiskusikan, memutuskan, mendelegasikan pekerjaan untuk para individu
|
♠
Berbagi peran kepemimpinan
♠ Akuntabilitas
mutual dan individu
♠ Visi atau tujuan
khusus tim
♠ Hasil kerja
kolektif
♠ Pertemuan – pertemuan mendorong diskusi terbuka
♠ Efektifitas secara
langsung diukur dengan menilai kerja kolektif
♠ mendiskusikan,
memutuskan, berbagi pekerjaan
|
Model Efektifitas Tim Kerja
Efektifitas tim kerja didasarkan pada dua hasil – hasil
produktif dan kepuasan pribadi. Kepuasan berkenaan dengan kemampuan tim untuk
memenuhi kebutuhan pribadi para anggotanya dan kemudian mempertahankan
keanggotaan serta komitmen mereka. Hasil produktif berkenaan dengan kualitas
dan kuantitas hasil kerja seperti yang didefinisikan oleh tujuan – tujuan tim.
Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas tim yaitu konteks organisasional,
struktur, strategi, lingkungan budaya, dan system penghargaan. Karakter tim
yang penting adalah jenis, struktur, dan komposisi tim. Karakteristik –
karakteristik tim ini mempengaruhi proses internal tim, yang kemudian
mempengaruhi hasil dan kepuasan. Para pemeimpin harus memahami dan mengatur
tingkat tingkat – tingkat perkembangan, kekompakan, norma – norma, dan konflik
supaya dapat membangun tim yang efektif.
JENIS TIM
► Tim Formal
Tim formal diciptakan oleh organisasi
sebagai bagian dari struktur formal organisasi. Dua jenis tim formal yang
paling umum adalah tim vertikal dan tim horizontal.
►
Tim Vertikal
Tim vertikal terdiri dari seorang
manajer dan para bawahannya dalam rantai komando formal. Terkadang tim ini
disebut tim fungsional atau tim komando.Setiap tim diciptakan oleh
organisasi untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu lewat aktifitas dan
interaksi bersama para anggota.
►
Tim Horizontal
Tim horizontal terdiri atas karyawan – karyawan dari tingkat
hierarkis yang hamper sama, tetapi dari bidang keahlian yang berbeda. Dua jenis
tim horizontal yang paling umum adalah angkatan tugas dan komite.
- Angkatan tugas adalah kelompok karyawan dari
departemen – departemen berbeda yang dibentuk untuk menangani aktifitas
tertentu dan hanya bertahan sampai tugas itu selesai.
- Komite biasanya berumur panjang dan mungkin
merupakan bagian permanen dari struktur organisasi. Komite memberikan
keuntugan yaitu: memungkinkan para anggota organisasi untuk bertukar
informasi, menghasilkan saran – saran untuk mengoordinasi unit – unit
organisasional yang diwakilkan, mengembangkan berbagai ide dan solusi baru
untuk masalah – masalah organisasional yang ada, dan membantu perkembangan
berbagai praktik dan kebijaksanaan organisasional yang baru.
► Tim dengan Tujuan
Khusus
Tim dengan tujuan khusus adalah tim
yang diciptakan diluar organisasi formal untuk mengerjakan proyek kepentingan
atau kreatifitas khusus. Tim dengan tujuan khusus masih merupakan bagian dari
organisasi formal dan memiliki struktur laporannya sendiri.
►
Tim dengan Kepemimpinan Mandiri
Tim yang dibentuk dalam satu departemen
yang sama dan anggotanya adalah karyawan untuk mendiskusikan cara-cara
peningkatan kualitas, efisiensi dll.
- Tim
pemecahan masalah biasanya terdiri atas 5 sampai 12 karyawan per jam
dari departemen yang sama yang dengan sukarela bertemu untuk mendiskusikan cara
– cara peningkatan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. Tim pemecahan
masalah biasanya merupakan langkah pertama dalam langkah perusahaan menuju
partisipasi karyawan yang lebih besar. Seiring dengan bertambah dewasanya
perusahaan, tim pemecahan masalah berangsur – angsur berkembang menjadi tim
dengan kepemimpinan mandiri.
- Kepemimpinan
mandiri biasanya terdiri dari 5 sampai 20 pekerja dengan lebih dari
satu keterampilan yang menggilir pekerjaan untuk menghasilkan produk atau
layanan yang menyeluruh atau setidaknya satu aspek menyeluruh atau bagian dari
sebuah produk atau layanan. Ide pokoknya adalah bahwa tim – tim itu sendiri,
dan bukan para manajer atau supervisor, bertanggung jawab atas pekerjaan
mereka, membuat keputusan, mengawasi kinerja mereka sendiri, dan mengubah
perilaku kerja mereka seperti yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah,
mencapai tujuan, dan menyusuaikan diri terhadap kondisi – kondisi yang berubah.
Tim dengan kepemimpinan mandiri
merupakan tim permanen yang secara khusus meliputi elemen – elemen berikut ini
:
· Tim
mencakup para karyawan yang memiliki beberapa keterampilan dan fungsi, dan
keterampilan – keterampilan yang dikombinasikan sudah cukup untuk mengerjakan
tugas organisasional yang besar.
· Tim
diberi akses menuju sumber – sumber daya seperti informasi, peralatan, mesin
dan persediaan yang dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh tugas.
· Tim
diberi kekuasaan dengan otoritas pembuatan keputusan yang berarti bahwa para
anggota memiliki kebebasan untuk memilih anggota baru, memecahkan masalah,
menghabiskan uang, mengawasi hasil, dan merencanakan masa depan.
►
Tim di Linkungan Kerja yang Baru
Dua jenis tim yang semakin sering
digunakan adalah tim virtual/maya dan tim global
1. Tim
virtual terdiri atas anggota – anggota yang tersebar secara geografis
dan organisasional yang terikat terutama oleh kemajuan teknologi informasi dan
telekomunikasi. Tim virtual sering meliputi para pekerja lepas, anggota
organisasi rekanan, pelanggan, pemasok, konsultan, atau pihak – pihak luar
lainnya. Salah satu keuntungan utama tim virtual adalah kemampuan untuk dengan
cepat mengumpulkan kelompok orang yang paling tepat untuk menyelesaikan proyek
yang kompleks, memecahkan masalah tertentu, atau mengekploitasi peluang
strategis tertentu.
2. Tim
global adalah tim kerja lintas batas yang terbentuk dari anggota –
anggota dengan kebangsaan yang berbeda yang aktifitasnya menjangkau banyak
Negara. Tim global dapat dibagi dalam dua kategori yaitu tim interkultiral yang
para anggotanya berasl dari berbagai negara atau budaya yang berbeda dan
bertemu dengan berhadapan secara langsung, dan tim global virtual yang para
anggotanya tinggal di lokasi yang terpisah di seluruh penjuru dunia dan
melaksanakan pekerjaan mereka dengan bantuan teknologi elektronik.
KAREKTERISTIK TIM
Ukuran
Secara umum, ketika ukuran tim
meningkat, akan lebih sulit bagi setiap anggota untuk dapat saling berinteraksi
dan mempengaruhi satu sama lain. Ukuran kelompok mengusulkan hal hal berikut
ini :
1. Tim
kecil ( 2 sampai 4 anggota ) menunjukan lebih banyak persetujuan, mengajukan
lebih banyak pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek cenderung
bersikap informaldan tidak banyak menuntut pemimpin.
2. Tim
besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan perbedaan
opini. Karena kurangnya kepuasan dihubungkan dengan tugas yang
dispesialisasikan serta komunikasi yang buruk, para anggota tim memiliki sedikit
kesempatan untuk berpatisipasi dan merasakan keakraban kelompok.
Peran Anggota
Daloam tim – tim yang sukses syarat
kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi oleh munculnya dua jenis peran yaitu
spesialis tugas dan sosioemosional.
Orang – orang yang memainkan peran spesialis
tugas menghabiskan waktu dan energi untuk membantu tim meraih
tujuannya. Mereka sering memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
- Memprakarsai
ide
- Memberikan
opini
- Mencari
informasi
- Meringkas
- Memberi
semangat
Orang
– orang yang menggunakan peran sosioemosional mendukung
kebutuhan emosional para anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan social.
Mereka memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
- Mendorong
- Berpadu
- Mengurangi
Ketegangan
- Mengikuti
- Berkompromi
PROSES TIM
Tingkat Perkembangan Tim
· Pembentukan.
Tingkat pembentukan adalah periode orientasi dan perkenalan. Selama tigkat
pembentukan ini, pemimpin tim harus memberikan waktu bgi para anggota untuk
mengenal satu sama lain dan mendorong mereka terlibat dalam diskusi informal
dan social.
· Prahara. Selam
tingkat prahara kepribadian individual muncul. Tingkat ini ditandai oleh
konflik dan perselisihan pendapat.
· Penetuan
norma. Selama tingkat penentuan norma, konflik konflik diselesaikan, dan
keharmonisan serta kesatuan tim muncul. konsensus terwujud pada siapa yang
memiliki kekuasaan, siapa pemimpinnya, dan peran – perab para anggota.
· Pelaksanaan. Selama
tingkat pelaksanaan, penekanan utama ada pada pemecahan masalah dan
penyelesaian tugas yang diberikan. Selama tingkat ini pemimpin harus
berkonsentrasi terhadap pelaksanaan kinerja tugas yang tinggi. Spesialis
sosioemosional dan spesialis tugas harus memberikan kontribusi.
· Pembubaran.
Tingkat pembubaran muncul dalam komite, angkatan tugas, dan tim yang memiliki
tugas yang terbatas untuk dikerjakan dan dibubarkan setelahnya. Pada saat ini,
pemimpin mungkin berharap untuk memberitahukan pembubaran tim dengan suatu
ritual atau upacara, barangkali memberikan piagam dan penghargaan untuk
menandakan penutupan dan kelengkapan.
Kekompakan Tim
Kekompakan tim didefinisikan sebagai sejauh mana para
anggota tertarik pada tim dan termotivasi untuk tinggal didalamnya. Faktor –
faktor yang menentukan kekompakan tim :
1. Interaksi tim. Hubungan yang lebih baik
antara anggota tim dan semakin banyak waktu yang dihabiskan bersama, semakin
kompak tim tersebut.
2. Konsep tujuan yang sama. Anggota
tim sepakat dengan tujuan dan menjadikan lebih kompak
3. ketertarikan pribadi terhadap tim. Para
anggota memiliki sikap dan nilai yang serupa dan senang berkumpul.
Norma Tim
Norma tim adalah standar perilaku yang
sama – sama dimiliki oleh para anggota tim dan membimbing perilaku mereka.
Norma bersifat informal. Norma juga tidak tertulis, seperti halnya peraturan dan
prosedur.
Norma mengidentifikasikan nilai – nilai
utama, mengklarifikasi harapan – harapan peran, dan memudahkan kelangsungan
hidup tim. Norma yang relevan dengan perilaku sehari – hari dan hasil kerja
serta kinerja karyawan secara berangsur –angsur berkembang. Empat cara
berkembangnya norma tim yang lazim untuk mengendalikan dan mengarahkan
perilakuyaitu :
1. Peristiwa
penting. Peristiwa penting dalam sejarah tim membangun teladan yang
penting.
2. Keunggulan.
Keunggulan berarti bahwa perilaku pertama yang muncul dalam tim sering kali
menentukan teladan untuk harapan – harapan tim nantinya.
3. Perilaku
pembawaan. Perilaku pembawaan menghadirkan norma – norma ke dalam tim dari
luar.
4. Pernyataan
yang eksplisit. Dengan pernyataan yang eksplisit, para pemimpin atau para
anggota tim dapat memprakarsai norma – norma dengan mengungkapkannya pada tim.
MENGATUR KONFLIK TIM
Karektiristik terakhir dari proses tim
adalah konflik. Konflik mengacu pada interaksi antagonistis di mana satu pihak
berusaha untuk menghalangi maksud atau tujuan pihak lain. Kompetisi berarti
persaingan antara individu atau tim bisa memiliki pengaruh yang sehat karena
kompetisi memberi semangat kepada orang – orang untuk menampilkan kinerja yang
lebih tinggi.
Penyebab Konflik
Beberapa faktor dapat menyebabkan orang
– orang terlibat dalam konflik :
1. Sumber
daya yang langka. Sumber daya meliputi uang, informasi, dan persedian.
2. Ambiguitas
Yurisdiksional. Konflik juga muncul ketika batas dan tanggung jawab
pekerjaan tidak jelas.
3. Gangguan
komunikasi. Potensi gangguan komunikasi bahkan lebih besar dalam tim
virtual dan tim global yang terdiri atas anggota dari negara dan budaya yang
berbeda. Komunikasi yang buruk menyebabkan kesalahan persepsi dan kesalah
pahaman orang lain dari tim.
4. Bentrokan
kepribadian. Bentrokan kepribadian muncul ketika orang – orang tidak
bekerja dengan harmonis atau tidak sepenuhnya setuju dalam isu apa pun.
5. Perbedaan
kekuasaan dan status. Perbedaan kekuasaan dan status muncul ketika
satu pihak memiliki pengaruh untuk berdebat terhadap pihak lain.
6. Perbedaan
tujuan. Konflik sering muncul hanya karena seseorang mengejar tujuan
yang bertentangan. Perbedaan tujuan biasa terjadi dalam organisasi.
Gaya Menangani Konflik
Anggota – anggota tim yang efektif mengubah gaya mereka
dalam menangani konflik agar sesuai dengan situasi tertentu. Lima gaya ini
sesuai untuk kasus – kasus tertentu.
- Gaya berkompentisi mencerminkan
ketegasan untuk mendapatkan yang diinginkan, dan harus digunakan ketika
tindakan yang tepat dan tegas sangat diperlukan dalam isu – isu penting atau
tindakan – tindakan yang tidak umum.
- Gaya menghindar tidak
mencerminkan ketegasan ataupun kekooperatifan. Gaya ini tepat digunakan ketika
isu yang dihadapi sepele, tidak ada kesempatan menang.
- Gaya berkompromi mencerminkan
jumlah ketegasan dan kekooperatifan yang cukup. Gaya ini dapat digunakan ketika
tujuan kedua pihak sama.
- Gaya
Mengakomodasi mencerminkan tingkat kekooperatifan yang tinggi, yang
cocok digunakan ketika orang – orang sadar bahwa mereka salah.
- Gaya berkolaborasi mencerminkan
tingkat ketegasan dan kekooperatifan yang tinggi. gaya berkolaborasi penting
ketika persoalan kedua pihak terlalu penting untuk dikompromikan, wawasan dari
orang yang berbeda harus digabung menjadi sebuah solusi yang menyeluruh, dan
ketika komitmen kedua pihak dibutuhkan untuk consensus.
MANFAAT DAN KERUGIAN TIM
Manfaat Potensial Tim
· Tingkat
usaha. Tim – tim karyawan sering mengeluarkan banyak energi dan kreativitas
dari para pekerja yang menyukai ide penggunaan otak dan badan mereka untuk
mencapai tujuan.
· Kepuasan
Anggota. Bekerja dalam tim dapat membantu memenuhi kebuuhan – kebutuhan
tersebut.
· Pengetahuan
dan keterampilan kerja yang luas. Tim memperoleh sumber – sumber yang
intelektual dari beberapa anggota.
· Responsifitas
organisasional. Tim – tim karyawan meningkatkan fleksibilitas karena para
pekerja dapat diorganisasi dan para karyawan ditugaskan kembali ketika
dibutuhkan.
Kerugian Potensial Tim
· Penyusunan
kembali kekuasaan. Ketika perusahaan membentuk para pekerja garis depan
dalam tim, para manajer enggan menyerahkan kekuasaan.
· Penikmat
Cuma – Cuma. Yaitu seoarang anggota tim yang mendapatkan keuntungan dari
keanggotaan tim, tetapi tidak melaksanakan bagian pekerjaan yang sebanding.
· Biaya
koordinasi. Kelompok – kelompok harus menghabiskan waktu untuk bersiap
– siap melakukan pekerjaan dan kehilangan waktu produktif.
· Sistem
revisi. Penilaian kinerja dan system penghargaan harus direvisi untuk
mencerminkan pendekatan tim yang baru kalu tidak kerja sama tim akan gagal.
0 comments:
Post a Comment